Minggu, 06 November 2011

ikhlas

Konsep ikhlas yang dipaparkan oleh penceramah yang kemarin adalah keikhlasan tanpa batas dari konsep ekonomi islam. Sedangkan dalam konsep ilmu pendidikan adalah sebagimana yang dipaparkan oleh Imam al-Ghazali, yaitu tentang bagaimana keikhlasan itu sebenranya. Keilkhlasan yang dibangun berdasarkan sesuatu yang tidak ada ukurannya karena ikhlas itu tidak disandarkan kepada sesuatu hal apapun kecuali kepada allah. Niat karena allah adalah tujuan akhir yang disandarkan oleh seorang mukhlis kepada tuhannya. Imam al-Ghazali mengatakan bahwa ilmu itu dari allah maka ilmu harus disampaikan kepada setiap orang dan jangan mengharapkan sesuatu dari nya.

Ikhlas ruhul amal
Ikhlas adalah amalan yang tiada dunya dan mampu mengalahkan sesuatu apapun, iblis pun takut dengan orang yang mukhlis. Orang yang mukhlis sedah menyerahkan semunya kepada allah dan menjadikan semunya lillah (karena allah) jadi sekali lagi ikhas adalah amalan yang menjadi sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap orang yang beriman khususnya kita selaku muslim.

Jika ikhlas sudah tertanam betul dalam diri seseorang maka semuanya tidak lagi menjadi beban dan menjadi halangan atau rintangan, karena semuanya ia sandarkan kepada allah swt yang telah menjadikan ini semuanya sebagai ujian untuk dirinya. Ia menyadari betul akan hakikat sebuah kehidupan yang ia jalani, dan tanpa sedikitpun ia mengeluh dalam hatinya tentang apa yang ia rasakan ketika memperoleh musibah. Hakikat keikhlasan adalah bertujuan untuk memperoleh kenikmatan yang bersifat ruhiyah dan bercokol kepada masa depan, bukan esok ataupun yang lainnya. Tetapi amalan ikhlas menjadi amalan yang jangka panjang dan tiada batas waktu dan jaman, ia akan musnah apabila telah terkontaminasi dengan penyakit hati yaitu tidak puas dan mengharapkan pujian dari manusia. Hal inilah yang mengakibatkan niat kita sering tidak menjadi niat yang ikhlas karena allah, karena selain allah yang ia harapkan, pengertian ikhlas adalah hanya mengharapkan ridha allah swt tidak yang lain lagi.

Niat yang kotor akan menghasilkan sesuatu yang buruk pula, dan mengakibatkan kerusakan semata. Sedangkan tuhan tidak menginginkan kerusakan tersebut innallaha laa yuhibbu almufsidiin (sesungguhnya allah tidak menyukai kerusakan) allah adalah maha pemelihara bukan maha perusak. Sehingga manusia haruslah sadar betul akan hal ini, karena dengan demikian semuanya akan menjadi terkendali dan menjadikan semuanya terkontreol dan menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan dating. Manusia diberikan kewenangan oleh allah untuk menjaga semua yang telah allah berikan untuk umat manusia agar mampu menjadi manfaat yang bias di ambil oleh manusia itu sendiri untuk kepentingan hidupnya.

Jamaah sholat duhur yang dirahmati allah...
Dalam dua terakhir ini saya dikejutkan dengan beberapa hal yang menurut saya kurang pas dan tidak enak untuk disaksikan bersama oleh kita selaku umat yang mengaku iman kepada tuhan yang esa yaitu allah swt. Jika ada penyimpangan dan beberapa hal yang terkait masalah ini harus segera diselesaikan dengan baik dan benar sehingga semuanya menjadi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan sedikit pun.

0 komentar: